pulau kalimantan indonesia

Kemilau Kota Intan Martapura

Diterbitkan dalam kategori: Kalimantan Selatan, Kota & Daerah

Martapura tidak hanya terkenal sebagai tempat penambangan intan tradisional terbesar sekaligus penghasil intan terbesar di Indonesia, melainkan juga terkenal dengan perjuangan rakyatnya yang gagah berani melawan penjajah.

Martapura sebagai salah satu kota yang memiliki nilai sejarah yang erat kaitannya dengan perkembangan agama Islam yang melatar belakangi perlawanan dan kepahlawanan rakyat Martapura.

Sehingga Martapura sebagai salah satu kota tujuan wisata memiliki banyak potensi wisata yang didominasi oleh wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya dan wisata agama dan lain-lain.

Sejarah

martapura kalimantan selatanKota Martapura adalah Ibu Kota Kabupaten Banjar. Banjar berbeda dengan Banjarmasin, walaupun pada penuturan sehari-hari istilah “Banjar” digunakan untuk menunjukkan “Banjarmasin”.

Kerajaan Banjar baru dimulai pada tahun 1612 akibat adanya perpindahan pusat kekuasaan dan kesultanan Dari Banjarmasin ke Martapura. Peristiwa pemindahan pusat kekuasaan itu terjadi akibat invansi belanda yang menghancurkan Keraton di Kuin yang terjadi pada masa pemerintahan Sultan Mustain Billah.

Sejak saat itu Martapura berubah menjadi Pusat Pemerintahan dan Kesultanan Banjar. Perpindahan ini tidak dilakukan langsung ke Martapuratapi secara berangsur-angsur dari Kuin ke Muara Tambangan, Batang Banyu, Kayu Tangi sampai Martapura.

Melalui kesultanan ini pulalah agama Islam berkembang sangat pesat di daerah banjar.

Geografismartapura kalimantan selatan

Martapura berada diantara 2°49’55 -3°43’38 Lintang Selatan dan diantara 114°30’20″ – 115°35’37″ Bujur Timur. Kondisi topografi di wilayah beraneka ragam, tidak sepenuhnya dataran. Perbukitan dan pegunungan dibagian sebelah utara dan timur. Bagian sebelah barat dan selatan terdapat dataran rendah berupa tanah biasa dan tanah rawa. Hidrografi ditutupi oleh batu-batuan sedimen dan terdiri dari dataran tinggi sebagian dari daerah Kabupaten Banjar merupakan daerah dataran rendah yang dilewati sungai besar yaitu sungai Martapura, sungai Riam Kanan dan sungai Riam Kiwa serta beberapa sungai-sungai kecil dengan keadaan hidrografinya sangat dipengaruhi oleh curah hujan, terlebih lagi daerah rawa.

 

Suku Asli Penduduk dan Mata Pencaharian

Penduduk asli masyarakat martapura adalah Suku Banjar. Selain suku banjar sebagai penduduk mayoritas yang mendiami Martapura terdapat beberapa suku pendatang diantarnya Suku Jawa, Suku Madura, Suku Bugis dan lain-lain. Bahasa sehari-hari di Martapura adalah Bahasa Banjar dan Bahasa Indonesia.

Kebanyakan penduduk Martapura bermata pencaharian sebagai pedagang, petani, industry dan penambang.

Agama mayoritas di Martapura adalah Islam, bahkan martapura dikenal sebagai pusat pengajaran agama Islam di Kalimantan Selatan, ini ditandai dengan banyaknya ulama serta pondok pesantren yang berasal dan berada di Martapura.

martapura kalimantan selatanBudaya dan Adat-Istiadat

Buday Islam sangat terasa dimasyarakat Martapura karena mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Selain itu penduduk asli Martapura memiliki beberapa budaya dan adat istiadat yang masih dipegang dan berlangsung atau masih dilaksanakan hingga saat ini oleh sebagian dari masyarakatnya. Salah satunya adalah Aruh Adat Bawanang, yaitu sebuah upacara suku Dayak Meratus yang dilaksanakan setiap selesai panen padi sebagai ungkapan terima kasih kepada pemberi rezeki. Dirayakan setiap bulan Juli.

Objek Wisata di Martapura

Kilau intan dan permata merupakan daya tarik utama dari kota Martapura yang sudah terkenal di Indonesia dan bahkan sampai ke mancanegara, pada tahun 1998 pernah di temukan Intan terbesar yang beratnya mencapai 200 karat yang dinamakan “Putri Malu”.

Pusat pasar intan Martapura terletak di JL. Jend. A. Yani, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Terdapat sekitar 87 toko intan di tempat ini yang terus dipadati pengunjungnya setiap harinya.

Selain itu Martapura juga sering dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara yang sengaja ingin berziarah ke makam-makam para ulama tersohor di tanah Martapura yang terkenal sebagai basis perkembangan agama Islam di Kalimantan selatan. Diantara ulama-ulama yang terkenal dan sering diziarahi makannya adalah:

  1. Makam Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari atau yang lebih dikenal dengan sebutan Datu Kalampaian
  2. Makam K.H. Muhammad Zaini Abdul Ghani (Guru Ijai)
  3. Makam Datuk Abulum
  4. Dan lain-lain

Hingga saat ini Martapura masih mengandalkan kunjungan wisatawan ini sebagai salah satu sumber pemasukan keuangan utama bagi Pemerintah Kota Martapura.

Selanjutnya pemerintah Kota Martapura Mulai membenahi dan mengembangkan potensi-potensi wisata yang dimiliki untuk menarik lebih banyak wisatwan diantaranya:

Wisata Alam/Pegunungan

  • Objek wisata Hutan Raya Sultan Adam di Mandianginmartapura kalimantan selatan
  • Taman Hutan Pulau Pinus
  • Pulau Bukit Batas
  • Bumi Perkemahan Awang Bangkal
  • Riam Tambela
  • Danau Riam Kanan
  • Air Terjun Bagugur
  • Air Terjun Surian
  • Air Terjun Kahung
  • Lembah Kahung

Wisata Sungai

  • Wisata Pasar Terapung Lok Baintan
  • Festival lomba Jukung hias dan tanglong Sungai Rangas
  • Festival Budaya Pasar Terapung

Wisata Museum/Tempat Bersejarah/Religi

  • Masjid Al Karomah
  • Kampung Banjar
  • Rumah Adat Banjar di Teluk Selong yang berusia lebih dari 150 tahun
  • Makam Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari atau yang lebih dikenal dengan sebutan Datu Kalampaian
  • Makam K.H. Muhammad Zaini Abdul Ghani (Guru Ijai)
  • Makam Datuk Abulum
  • Festival Bedug 1 Syawal

Wisata Belanjamartapura kalimantan selatan

  • Pusat toko intan Jl. A Yani

Wisata Kuliner

  • Soto banjar
  • Ketupat Kandangan
  • Ikan Panggang
  • Nasi Kuning

Wisata Budaya dan Seni

  • Upacara Aruh Adat Bawanang
  • Balogo
  • Madihin
  • Festival Sinoman Hadrah
  • Bakarasminan
  • Dagongan

Akomodasi

  1. Hotel
  2. Rumah Sakit umum daerah ratu zalecha adalah sebuah rumah sakit yang ini terletak di jl. menteri empat martapura kabupaten banjar martapura dengan
  3. Rumah Sakit pelita insani jl. sekumpul no. 66 martapura
  4. Pondok Pesantren darussalam martapura

Akses

martapura kalimantan selatanMartapura dapat diakses melalui Darat Laut dan udara. Akses udara dapat melalui Bandara Syamsudin Noor di Banjarmasin, Anda hanya memerlukan waktu setengah jam saja untuk bisa mencapai Martapura. Tetapi, jika dari Kota Banjarmasinnya, Anda membutuhkan waktu berkendara hingga satu jam sebelum bisa mencapai Martapura.

Untuk mengakses Martapura melalui jalur air anda dapat memilih Pelabuhan Tri Sakti di Banjarmasin sebagai pelabuhan tujuan, sebelum anda melanjutkan perjalanan menuju Martapura.

Tips

Sebelum anda melakukan transaksi selalu berhati-hati dalam memilih intan yang ingin anda beli, cek keaslian dan kualitasnya dengan alat pengecek intan yang disediakan hampir disemua toko intan.

Basa Banjar adalah bahasa yang memiliki dialek unik dengan pelafalan cepat dan cenderung menghilangkan huruf “R” sehingga dalam pengucapan bahasa Indonesia penduduk setempat sering menggunakan dialek atau cengkok banjar. Anda butuh sedikit konsentrasi untuk memahami ucapan lawan bicara.

Bagikan

Satu tanggapan untuk “Kemilau Kota Intan Martapura”

  1. GNM. Surya Alamsyah berkata:

    Terima Kasih ,infonya sangat bermanfaat untuk diketahui dan disebar luaskan…!! Smga semua barokah. Wassalam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *